Jumat, 25 September 2009

Pembuatan Film “Toy Story” dengan Teknik CGI


”Toy Story” (1995), film debutan Pixar yang dibiayai dan dipasarkan The Walt Disney Company itu sukses besar sebagai film pertama yang secara penuh menggunakan teknologi komputer. Sejak saat itu studio animasi digital lain seperti Blue Sky Studios (Fox), DNA Productions (Paramount Pictures and Warner Bros.), Onation Studios (Paramount Pictures), Sony Pictures Animation (Columbia Pictures), DreamWorks, dan yang lainnya tak mau ketinggalan untuk memproduksi film sejenis.

Teknologi yang dipakai dalam film “Toy Story” dengan mengunnakan teknologi sebuah aplikasi computer grafis yang disebut CGI ( computer generated imagery ), mempergunakan software ini kita bisa menampilkan gambar 3D dengan efek yang tersedia. Adapun beberapa aplikasi perangkat lunak CGI popular yaitu, Art of Illusion, Maya, Blender, dan lain-lain.

Selain CGI 3D adapun CGI 2D yang dipakai oleh fil “ Westworl” (1973) karya Micheal Crichton yang sekuel “Futureworld” (1976) menggunakan CGI 3D yang dikerjakan oleh Edwin Catmull, ahli computer grafik dari New York Institute of Technology (NYIT). Beberapa pembuatan film, iklan, program televisi dapat digunakan dalam teknologi CGI ini, dengan memberikan kualitas grafis yang high dan efek yang terjaga dari metode konvensional. Salah satu efek CGI dalam film yang kurang dikenal, namun penting, adalah digital grading. Dengan efek ini warna asli hasil shooting direvisi menggunakan perangkat lunak untuk memberikan kesan sesuai dengan scenario.

Pada peran Woody dalam ”Toy Story” kita dapat ketehui terdiri dari 700 variabel animasi dengan 100 variabelnya sendiri untuk wajahnya saja. Tidak heran berbagai ekspresi wajah seperti tertawa, terkejut, dan sedih bisa dibuat dengan mempermainkan 100 variabel tadi. Sekumpulan variabel dengan nilai yang berubah pada setiap frame yang ditampilkan berurutan menjadi kontrol pergerakan figur tersebut. Hebatnya, animator ”Toy Story” mengendalikan variabel-variabel animasinya secara manual. Bisa jadi, bagi seorang animator yang berbakat, terampil dan berpengalaman malah menghasilkan efek yang lebih bagus dibanding acting orang asli.

Menurut kami, jika kita lihat dari ukurannya, satu frame CGI untuk film biasanya dibuat dengan ukuran 1,4–6 megapiksel. Contohnya,film ”Toy Story” berukuran 1536 x 922 (1,42 megapiksel). Kita dapat bayangkan , ternyata waktu yang dibutuhkan untuk rendering tiap frame sekira 2-3 jam, bisa 10 kali lebih lama untuk menciptakan adegan yang sangat kompleks. Meskipun kecepatan CPU makin tinggi, dengan itu tidak banyak mengubah waktu yang dibutuhkan karena mereka akan membuat adegan yang lebih kompleks lagi untuk hasil yang lebih bagus lagi. Oleh Karena itu, dengan peningkatan eksponensial kecepatan CPU, teknologi CGI juga makin potensial ke depan dan diharapkan menjadi Aplikasi perangkat lunak yang berpotensi tinggi dalam pembuatan film, iklan dan lain-lain.

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Volkswagen Cars. Powered by Blogger