Jumat, 23 Oktober 2009

RAY TRACING

Ray tracing menjelaskan hal yang terlihat daripermukaan dengan mengikuti gambaran cahaya dari sinar yang berasal dari penglihatan mata kita terhadap obyek dilayar. sebagai sebuah metode rendering pertama kali digunakan pada tahun 1980 untuk pembuatan gambar tiga dimensi agar memiliki hasil yang lebih fotorealistis.

Menurut pendapat kami, ray tracing adalah metode yang paling dan harus kita mengerti dalam sebuah penggambaran. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa kita dapat merancang pentulan-pantulan dengan mengikuti beruylang-ulang jalur cahaya ketika cahaya itu memenuhi lingkungann.

Ray tracing memiliki algoritma dasar yang bersifat rekursif dan dapat digambarkan dengan sebuah pohon. Metode ini menggunakan algoritma pencarian melebar dalam prosesnya.

Setiap simpul menyatakan objek yang ada dalam model yang telah ditentukan sebelumnya. Jumlah objek dapat berbeda-beda, tergantung dari deklarasi dalam kode program. Meskipun setiap objek memiliki sifat permukaan yang berbeda-beda, ketiga sifat dasar cahaya tetap berpengaruh pada benda dengan kadar yang berbeda-beda. Untuk menentukan warna apa yang akan ditampilkan oleh setiap pixel yang membentuk gambar, digunakan algoritma pencarian melebar. Algoritma pencarian melebar yang juga dikenal dengan nama BFS (Broadth First Search) adalah salah satu algoritma traversal untuk graf selain pencarian mendalam atau DFS (Depth First Search).


Gambar. Contoh dari hasil Ray Tracing

Proses ray tracing yang prosesnya dapat digambarkan sebagai sebuah pohon sebenarnya dapat diselesaikan dengan algoritma yang lain, yakni algoritma pencarian runut balik. Tetapi, jika dianalisis lebih lanjut, penggunaan algoritma runut balik justru kurang efisien untuk kasus ini, karena setiap kali simpul dimatikan, perlu proses lain untuk naik ke simpul di atasnya dan membangkitkan anak-anak simpul lain hingga seluruh anak simpul dibangkitkan. Proses naik ke simpul sebelumnya membuat proses pencarian menjadi lama.


Jumat, 09 Oktober 2009

KOMPROMI


Kompromi, ada kalanya dalam hidup kita harus berkompromi terhadap banyak hal, terhadap diri sendiri, pekerjaan, atau dengan berbagai hal - hal yang sebetulnya tidak terlalu suka tapi tetap saja kita harus lakukan itu..

Apakah kita memang benar - benar harus berkompromi??
Apakah kita memang harus realistis? apabila yang ideal tidak dapat kita raih, haruskah kita berkompromi dengan yang baik saja??

Apakah itu karena kita tidak percaya diri??
Bagaimana kalau berbicara soal jodoh ( pasangan hidup )?? Apakah kita juga harus kompromi??
Bukankah kita akan menjalani nya seumur hidup??
Bukankah kita memang mengharapkan bahwa kita hanya menikah sekali saja??

Bagaimana kita menjawab semua pertanyaan itu??
Apakah benar, kita harus menyerah dengan deadline??

Bukankah menikah itu niatnya ibadah??Melanjutkan keturunan dan menyempurnakan "iman" ??

Apakah memang benar kita memasang kualitas yang terlalu tinggi??
Sehingga kita akan terlalu banyak memilih??

God help me!!
Show me the best, coz only You who know the best for me..


Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Volkswagen Cars. Powered by Blogger