Kamis, 17 September 2009

Anak Proklamasi


Dialah Anak Proklamasi…
Di tanggal 16 Agustus 1990 kira-kira jam 8 malam, sepasang suami istri berjalan mnegendarai motor bebeknya ke sebuah bidan terdekat di kawasan setiabudi Jakarta selatan, karena si istri sedang hamil tua dan merasakan rasanya sudah ingin melahirkan. Setibanya di bidan tersebutdan menunggu ternyata persalinan tidak bisa dilakukan, oleh sebab itu suami istri tersebut langsung berangkat menuju RS. Gatot Subroto, Jakarta. Dan si istri diterima persalinan disitu.
Dengan pembukaan dan pembukaan tuk melahirkan, dan setelah ditunggu-tunggu hari itupun belum lagi pembukaan terakhir. Sampai ahirnya menunggu dihari selanjutnya pada tanggal 17 Agustus 1990, proses persalinanpun terjadi kira-kira jam 9 lewat. Sang suami menunggu diluar dan keluarga pun berbondong-bondong memanti cucu,keponakan,sepupu dan si kecil lahir. Setelah menunggu berlama-lama suara tangisan pertama si bayi itu terdengar “eaeaeaea” . semua menangis bahagia dan tersenyum lebar dengan proses persalinan normal. Melihat sang bayi telah lahir di dunia tepat tanggal 17 Agustus 1990 pada pukul 10.10 Wib. Tanggal dan jam yang sangat mirip dengan detik-detik proklamasi Republik Indonesia pada tahun 1945 di Jakarta itu. Si bayi lahir sewaktu meriam diledakan di istana pada letusan pertama di masa orde baru saat kekuasaan Bapak Presiden Suharto. Suka cita bercampur bahagia pada kelahiran anak ke 3 dari sepasang suami istri tersbut.
Dokter, perawat serta staff RS mengucapkan selamat atas terlahirnya si Bayi laki-laki tersebut tepat di hari bersejarah bagi negeri ini. Suami istri tersebut sepakat member nama “Andrew” beralaskan pada waktu itu anak terakhir Ratu Elizabeth yaitu Prince Andrew sedang hits-hitsnya karena kepintaran dan dijuluki telinga dunia. Dan berharap si bayi menjadi orang hebat. Pada siang harinya rombongan kepresidenan datang ke RS. Gatot Subroto, yang ingin melihat adakah anak-anak yang lahir di 17 Agustus. Ternyata ada 3 bayi yang terlahir pada tanggal bersejarah ini, 2 bayi perempuan dan 1 bayi laki-laki. Ibu Negara pada masa itu, Ibu Tien Suharto melihat bayi-bayi tersebut dan mengucapkan selamat kepada orang tua-orang tua yang tlah melahirkan bayi-bayi tepat pada hari terindah bagi bangsa ini. Tapi pada bayi laki-laki yang terlahir di RS milik Negara tersebut, ibu Negara member nama tambahan yaitu “Agustar” yang berarti Agu = Agustus, Star = Bintang, yang memeliki atri bintang yang telahir di Bulan Agustus, dan lengkaplah nama anak tersebut. “Andrew Agustar”. Dan diberi sebuah penghargaan oleh pemerintah bagi ke tiga bayi tersebut. “ Anak Proklamasi Republik Indonesia “.
Sekarang sudah 19 tahun berlalu, si bayi laki-laki itu tumbuh menjadi pemuda Indonesia disebuah kawasan ujung DKI Jakarta, Pancoran Jakarta Selatan yang memiliki watak sangat keras, dengan berbagai macam problem-problem yang telah dia lalui, dan dia berharap menjadi pemuda yang bisa mengharumkan Bangsa tercinta Indonesia. Dan dialah anak proklamasi…karena dia adalah saya. Andrew Agustar…

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Volkswagen Cars. Powered by Blogger